BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan ini sering muncul untuk mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajran. Kita harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan kongkret dalam pembelajaran. Proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Karena hasil dari proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Pendidikan harus dapat menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan di masa akan datang.
Sebab media pembelajaran adalah salah satu komponen yang penting dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar yang optimal.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah media pembelajaran selain itu agar dapat berguna dan diterapkan oleh pembaca.
1.3 Metode penulisan
Dalam penulisan makalah ini metode yang digunakan adalah metode kepustakaan. Selain pergi ke perpustakaan materi dapat di cari di internet karena lebih praktis.
1.4 Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan yang di miliki oleh penulis serta sesuai dengan materi yang harus dibahas dalam makalah ini, maka ruang lingkup makalah ini juga terbatas pada pembahasan pengertian media pembelajaran, macam-macam media, prinsip pemilihan media, dasar-dasar penggunaan media dengan tepat, fungsi dan pemanfaatan media sumber belajarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin, kata media adalah bentuk jamak dari medium. Batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. AECT (1979:21) mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Sedangkan Olson (1974:12) yang dikutip dalam Miarso (2007:457) mendefinisikan mediun sebagai teknologi untuk menyajikan, merekam, membagi, dan mendistribusikan simbol dengan melalui rangsangan indra tertentu, disertai penstrukturan informasi. Juga Suparman (1997) yang dikutip dalam Fathurrohman mendefenisikan media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.
Mengapa perlu media dalam pembelajaran? pertanyaan ini sering muncul untuk mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran. Kita harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran. Proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata & tulisan) maupun non-verbal. Proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding. Istilah pembelajaran digunakan untuk menunjukkan usaha pendidikan yang dilaksanakan secara segaja, dengan tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, dan pelaksanaannya terkendali.
Media pendidikan oleh Commission On Instructional Technology (1970) diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis. Gagne (1970) menyatakan bahwa media pendidikan adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan mahasiswa yang dapat merangsang mahasiswa untuk beiajar. Briggs (1970) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi si belajar supaya proses belajar terjadi.
Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Dengan kata lain media adalah sesuatu/alat yang digunakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran.
2.2 Macam-Macam Media
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio merupakan media auditif yang mengajarkan topik¬-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronunciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.
Sedangkan Lambert dan Cuper (2008) menyatakan jenis multi media berupa teks, audio, grafik, animasi atau video untuk menyampaikan informasi. Mereka membagi multimedia dalam dua kategori: linear dan non linear. Multimedia linear berkembang dari-dari satu layar ke layar berikutnya dan biasanya digunakan instruktur sebagai tambahan alat bantu mengajar. Multimedia non linear (meliputi hiperlink) menawarkan penonton untuk saling mempengaruhi, mengontrol kemajuan dan memilik bentuk pengetahuan.
Untuk itu perlu dicermati daftar kelompok media instruksional menurut Anderson, 1976 berikut ini:
Media yang tidak diproyeksikan
Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda sesungguhnya
Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (Grafik, Chart, Poster, Kartun)
Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu :
2.2.1 Media Grafis
Media Grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Media Grafis sangat memadai untuk menyampaikan informasi dalam bentuk rangkuman yang dipadatkan. Jenis-jenis media Grafis yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran memiliki keunikan tertentu di dalam,
Jenis-jenis Media Grafis :
Bagan: kombinasi dari berbagai media Grafis dan media gambar yang dirancang untuk menvisualisasikan hubungan antara fakta-fakta pokok atau gagasan pokok dengan cara teratur dan logis. Bentuk-bentuk yang khas misalnya bagan pohon, bagan arus, dan bagan tabel.
Diagram: penggambaran yang disederhanakan dirancang untuk mempertunjukan hubungan timbal balik terutama dalam arti garis-garis dan lambang-lambang.
Grqfik- penyajian visual dari data berangka, memperlihatkan hubungan kuantitatif yang lebih efektif tetapi memerlukan latar belakang informasi supaya menjadi efektif sebagai alat pembelajaran.
Poster: ilustrasi gambar yang disederhanakan di dalam ukuran besar dirancang untuk menarik perhatian pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa. Fungsi utamanya adalah untuk membangkitkan motivasi, minat, ingatan, atau iklan.
Kartun: penyajian gambar atau karikatur tentang orang, gagasan, atau situasi yang dirancang guns mempengaruhi opini masyarakat.
Komik: bentuk kartun dimana perwatakan sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan erat dirancang untuk menghibur para pembacanya. Komik dapat dipergunakan oleh guru dalam usaha membangkitkan minat, mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca.
2.2.2 Gamber Fotografi
Gambar Fotografi merupakan salah satu media pembelajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.
Karakteristik dari gambar fotografi antara lain :
a) bersifat dua dimensi, sehingga perlu penambahan dampak tiga dimensional kepada bentuk dan kesan kerjalaman yang jelas.
b) bersifat diam, sehingga amat sesuai untuk mengungkapkan fakta dan peristiwa yang bersifat aktual.
c) bersifat rekaman fakta, sehingga cocok sekali untuk tujuan pembelajaran yang mengungkapkan rincian fotografis yang memerlukan kecermatan pengamatan atau penelitian.
d) bersifat still-life, berkesan hidup, dengan demikian media ini memerlukan sentuhan artistik seperti komposisi, keseimbangan, pewarnaan serta kualitas teknik yang memadai.
2.2.3 Media Proyeksi
Overhead Projector (OHP)
Manfaat media OHP dalam pembelajaran antara lain untuk mempertahankan komunikasi tatap muka sehingga guru mudah mengontrol siswa selama dia mengajar. Mudah dipergunakan dan praktis, karena dapat dipakai di tempat yang terang, cocok untuk semua ukuran kelas, mempunyai variasi teknik penyajian yang tidak membosankan serta mudah sekali dioperasikan oleh setiap pemakai.
Slide dan Film strip
Slide adalah gambar transparan dalam bentuk positif karya fotografi atau tangan sendiri, dalam ukuran 2 x 2 inci (5 x 5 cm) yang diproyeksikan pada layer, untuk keperluan belajar mandiri, belajar kelompok atau belajar di kelas. Operasi slide dapat pula disertai suara ataupun tanpa suara. Penggunaan Film strips hampir sama dengan penggunaan slide. Perbedaannya slide dalam bentuk frame sedangkan film strips dalam bentuk film beruntun yang disatukan antara gambar satu dengan gambar berikutnya. Penggunaan slide dan Film strips dapat membangkitkan motivasi belajar, merangsang minat siswa dalam meneliti bahan pelajaran lebih jauh.
2.2.4 Media Audio
Pengertian media audio untuk pembelajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari jenis media ini, antara lain dalam hal melatih daya ingat dan mengungkapkan kembali gagasan cerita yang telah disimak, melatih diri dalam memisahkan informasi yang relevan dari yang tak relevan serta dapat pula melatih daya analisis.
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga tedadi proses belajar mengajar. Manfaat media audio terutama dirasakan benar dalam melatih berbahasa asing, music literary, belajar jarak jauh, dan paket belajar atau modul untuk tujuan belajar mandiri.
Masih ada lagi dua media audio yang disalurkan melalui telekomunikasi yang sedikit banyak digunakan dalam pendidikan, yaitu radio dan telepon. Radio mempunyai sejarah yang panjang dalam siaran pendidikan, sedangkan telepon baru saja dipergunakan melalui kuliah jarak jauh (telelecture) atau teknik jaringan penerimaan yang diperluas (amplified receiver technique).
2.2.5 Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi merupakan benda nyata (real life materials). Penggunaan benda nyata di dalam proses belajar mengajar bertujuan untuk memperkenalkan suatu unit pelajaran tertentu, proses kerja suatu objek studi tertentu, atau bagian-bagian serta aspek-aspek lain yang diperlukan. Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran antara lain :
Model yaitu tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang atau terlalu ruwet untuk dibawa ke dalam kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya.
Model dapat di kelompokkan dalam enam kategori yaitu:
1. Model padat (Solid model),
2. Model penampang (Cutaway model)
3. Model susun (Build-up model)
4. Model kerja (Working model)
5. Mock-up yaitu suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih ruwet.
6. Diorama yaitu sebuah pemandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya.
Boneka merupakan jenis model yang dipergunakan untuk memperlihatkan permainan. Boneka juga merupakan variasi bentuk model yang diperuntukkan bagi pertunjukkan lakon-lakon dramatisasi. Sebagai contoh, boneka si Unyil amat popular di kalangan para siswa.
2.2.6 Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran
Dalam membantu proses pembelajaran guru dan siswa bisa mempelajari keadaan sebenarnya di luar kelas dengan menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang aktual untuk dipelajari, diamati dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar.
Keuntungannya antara lain :
1. Kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan tidak membosankan dibandingkan dengan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
2. Hakikat belajar akan lebih bermakna.
3. Bahan-baban yang dipelajari lebih aktual.
4. Kegiatan belajar siswa jadi lebih aktif
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam.
Teknik Menggunakan Lingkungan
Ada beberapa cara bagaimana mempelajari lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yaitu:
1. Survey,
2. Kamping atau berkemah,
3. Field trip atau karyawisata,
4. Praktek lapangan,
5. Melalui proyek pelayanan dan pengabdian pada masyarakat,
6. Mengundang manusia sumber atau nara sumber.
Jenis Lingkungan Belajar
1. Lingkungan sosial: sumber belajar yang berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mats pencaharian, kebudayaan, pendidikan, struktur pemerintahan, agama, dan lain-lain. Lingkungan sosial tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
2. Lingkungan alam: berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alarm seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, curah hujan, flora, fauna, sumber daya alam, dan lain-lain. Lingkungan alam tepat digunakan untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Lingkungan buatan: lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan antara lain irigasi, bendungan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain.
2.3 Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Dalam memilih media untuk kepentingan pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a) Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran; artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan.
b) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran yagn sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c) Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media Grafis umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana praktis penggunaannya.
d) Keterampilan guru dalam menggunakannya; artinya apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakanya dalam proses pengajaran.
e) Tersedianya waktu untuk menggunakannya; artinya media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
f) Sesuai dengan taraf berpikir siswa; artinya memilih media untuk pendidikan dan pengajamn hares sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami oleh siswa.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan media dalam proses pembelajaran dapat ditempatkan sebagai :
¨ Alat untuk mempedelas bahan pembelajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran.
¨ Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.
¨ Sumber belajar bagi siswa, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik individual maupun kelompok.
2.4 Dasar-dasar Penggunaan Media dengan Tepat
Dalam usaha menggunakan media dalam, proses belajar mengajar, perlu diberikan sejumlah pedoman umum sebagai berikut:
ü Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Masing-masing jenis media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu pemanfaatan kombinasi dua atau lebih media akan lebih mampu tercapainya tujuan pembelajaran.
ü Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
ü Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
ü Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar mandiri.
ü Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mem-preview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pelajaran dimulai dan sebelum peserta masuk. Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan mengganggu kelancaran proses belajar-mengajar dan mengurangi waktu belajar.
ü Peserta didik perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal penting selama penyajian dengan media berlangsung.
ü Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta.
Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukkan kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut:
1. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga otak kita dapat berfungsi secara optimal.
2. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Maksudnya jika siswa tidak mungkin dibawa kepada objek yang akan dipelajari, make objeklah yang dibawa kepada siswa melalui media
3. Media dapat melampaui betas ruang kelas. Banyak hal yang tak mungkin untuk dialami secara langsung di dalam kelas oleh para siswa karena: objek terlalu besar, objek terlalu kecil, gerakan yang terlalu lambat atau terlalu cepat untuk diamati suara yang terlalu kecil untuk didengar oleh siswa, rintangan untuk mempelajari musim, iklim, geografi, kehidupan dalam laut atau di dalam hutan.
4. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya. Mereka tidak hanya diajak "membaca tentang" atau "berbicara-tentang" gejaka¬gejala fisik dan social, tetapi diajak berkontak secara langsung dengannya.
5. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Persepsi yang dimiliki si A berbeda dengan si B bile si A hanya pernah mendengar sedang si B pernah melihat sendiri bahkan pernah memegang, meraba dan merasakannya. Media memberikan pengalaman dan persepsi yang same. Pengamatan yang dilakukan oleh mahasiswa bisa bersama-same diarahkan kepada hal-hal penting yang dimaksud oleh guru.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat barn. Dengan menggunakan media pendidikan, horizon pengalaman anak semakin lugs, persepsi semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar semakin muncul.
2.5 Fungsi dan Pemanfaatan Media Sumber Belajar
Kita sekarang ini hidup dalam suatu era informasi, yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi, tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu yang cepat. Karena semua usaha pengumpulan, penyimpanan, dan penyajian informasi senantiasa menggunakan media, maka era ini dapat pula disebut lingkungan bermedia.
Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Di Negara yang sudah maju, media telah mempengaruhi kehidupan hamper sepanjang waktu jags, atau berarti lebih banyak ekspos media dari waktu yang dipergunakan untuk tidur, dan juga berarti lebih banyak dari waktu yang digunakan untuk bersekolah.
Dua fungsi/peran pokok media pendidikan (yang sekarang disebut media pembelajaran) sebagai berikut, Prawiradilaga dan Siregar, (2007:6-7):
1. Fungsi AVA (Audiovisual Aids atau Teaching Aids) berftingsi untuk memberikan pengalaman yang kongkret kepada siswa. Yaitu sebagai alat bantu agar dapat mempedelas (membuat lebih kongkret) apa yang disampaikan guru, karena kalau tidak menggunakan media, maka penjelasan guru bersifat sangat abstrak.
2. Fungsi komunikasi yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara siswa dengan media tersebut dengan demikian merupakan somber belajar yang penting.
Fungsi media dalam proses pembelajaran menurut Fathurrohman dan Sutikno (2007:67) antara lain :
• Menarik perhatian siswa
• Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.
• Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersipat Verbalistik.
• Mengatasi keterbatasan ruang.
• Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif
• Waktu pembelajaran bias dikondisikan
• Menghilangkan kebosanan siswa waktu belajar.
• Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/ menimbulkan gairah belajar.
• Melayani gays belajar siswa yang beraneka ragam
• Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Tetapi pemanfaatan media pengajaran juga tidak asal-asalan menurut keinginan guru, tidak berencana dan sistematik. Guru harus memanfaatkannya menurut langkah¬langkah tertentu, dengan perencanaan yang sistematik.
Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada wakktu is mengajar dengan mempergunakan media. Langkah¬langkah itu adalah:
I . Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
2. Persiapan guru. Pada, fase ini guru memilih dan menetapkan media dimana yang akan dimanfaatkan guns mencapai tujuan. Dalam hal ini prinsip pemilihan dan dasar pertimbangannya patut diperhatikan.
3. Persiapan kelas. Fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media. Guru harus dapat memotivasi agar mereka dapat menilai, mengantisipasi, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran.
4. Langkah penyajian pelaiaran dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pelajaran. keahlian guru dituntut disini. Media diperbantukan oleh guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. Media dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan efisiensi pencapaian tujuan.
5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran. Pemanfaatan media di sini bisa siswa sendiri yang mernpraktikkannya ataupun guru langsung memanfaatkannya, balk di kelas atau di luar kelas.
6. Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar atau bahan bagi proses belajar berikutnya. Media adalah sesuatu / alat yang digunakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kegunaan media dalam pembelajaran adalah memberikan pengetahuan, memotivasi siswa dalam belajar, membantu mengubah tingkah laku siswa, menyajikan informasi, mengarahkan kegiatan untuk Baling berkomunikasi/diskusi, menguatkan belajar dan berbagi informasi serta pengalaman baik bagi siswa maupun guru.
2. Peran media dalam pembelajaran adalah : mendorong berfikir kritis, mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa, membangkitkan minas dan kompetensi siswa serta memberikan pengalaman belajar yang nyata bagi siswa.
3. Media memiliki peran yang besar dalam memperbaiki kualitas pembelajaran dan peran teknologi dalam pembelajaran sebagai salah satu sarana untuk menampilkan media yang baik dan menunjang kualitas pembelajaran di kelas.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Gurulah yang mempergunakannya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
3.2 Saran
Dalam proses pembelajaran di perlukan kreativitas dan inovasi yang terus menerus.proses kreatif dan inovatif dapat di lakukan oleh guru melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang menarik sehingga memotivasi siswa dalam berpikir kreatif untuk menemukan hal-hal baru.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Media memang dibutuhkan untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, C.Asri (2005) Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Renika Cipta
Fathurohman, Pupuh, dan Sutikno, Sobry (2007) Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Revika aditama
Dmyati & Mudjiono (2006) Belajar dan Pembelajaran,Jakarta: renika Cipta
http://one.indoskripsi.com/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com
renioktarina
Kamis, 16 Juni 2011
pengertian media
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan ini sering muncul untuk mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajran. Kita harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan kongkret dalam pembelajaran. Proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Karena hasil dari proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Pendidikan harus dapat menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan di masa akan datang.
Sebab media pembelajaran adalah salah satu komponen yang penting dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar yang optimal.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah media pembelajaran selain itu agar dapat berguna dan diterapkan oleh pembaca.
1.3 Metode penulisan
Dalam penulisan makalah ini metode yang digunakan adalah metode kepustakaan. Selain pergi ke perpustakaan materi dapat di cari di internet karena lebih praktis.
1.4 Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan yang di miliki oleh penulis serta sesuai dengan materi yang harus dibahas dalam makalah ini, maka ruang lingkup makalah ini juga terbatas pada pembahasan pengertian media pembelajaran, macam-macam media, prinsip pemilihan media, dasar-dasar penggunaan media dengan tepat, fungsi dan pemanfaatan media sumber belajarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin, kata media adalah bentuk jamak dari medium. Batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. AECT (1979:21) mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Sedangkan Olson (1974:12) yang dikutip dalam Miarso (2007:457) mendefinisikan mediun sebagai teknologi untuk menyajikan, merekam, membagi, dan mendistribusikan simbol dengan melalui rangsangan indra tertentu, disertai penstrukturan informasi. Juga Suparman (1997) yang dikutip dalam Fathurrohman mendefenisikan media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.
Mengapa perlu media dalam pembelajaran? pertanyaan ini sering muncul untuk mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran. Kita harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran. Proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata & tulisan) maupun non-verbal. Proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding. Istilah pembelajaran digunakan untuk menunjukkan usaha pendidikan yang dilaksanakan secara segaja, dengan tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, dan pelaksanaannya terkendali.
Media pendidikan oleh Commission On Instructional Technology (1970) diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis. Gagne (1970) menyatakan bahwa media pendidikan adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan mahasiswa yang dapat merangsang mahasiswa untuk beiajar. Briggs (1970) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi si belajar supaya proses belajar terjadi.
Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Dengan kata lain media adalah sesuatu/alat yang digunakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran.
2.2 Macam-Macam Media
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio merupakan media auditif yang mengajarkan topik¬-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronunciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.
Sedangkan Lambert dan Cuper (2008) menyatakan jenis multi media berupa teks, audio, grafik, animasi atau video untuk menyampaikan informasi. Mereka membagi multimedia dalam dua kategori: linear dan non linear. Multimedia linear berkembang dari-dari satu layar ke layar berikutnya dan biasanya digunakan instruktur sebagai tambahan alat bantu mengajar. Multimedia non linear (meliputi hiperlink) menawarkan penonton untuk saling mempengaruhi, mengontrol kemajuan dan memilik bentuk pengetahuan.
Untuk itu perlu dicermati daftar kelompok media instruksional menurut Anderson, 1976 berikut ini:
Media yang tidak diproyeksikan
Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda sesungguhnya
Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (Grafik, Chart, Poster, Kartun)
Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu :
2.2.1 Media Grafis
Media Grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Media Grafis sangat memadai untuk menyampaikan informasi dalam bentuk rangkuman yang dipadatkan. Jenis-jenis media Grafis yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran memiliki keunikan tertentu di dalam,
Jenis-jenis Media Grafis :
Bagan: kombinasi dari berbagai media Grafis dan media gambar yang dirancang untuk menvisualisasikan hubungan antara fakta-fakta pokok atau gagasan pokok dengan cara teratur dan logis. Bentuk-bentuk yang khas misalnya bagan pohon, bagan arus, dan bagan tabel.
Diagram: penggambaran yang disederhanakan dirancang untuk mempertunjukan hubungan timbal balik terutama dalam arti garis-garis dan lambang-lambang.
Grqfik- penyajian visual dari data berangka, memperlihatkan hubungan kuantitatif yang lebih efektif tetapi memerlukan latar belakang informasi supaya menjadi efektif sebagai alat pembelajaran.
Poster: ilustrasi gambar yang disederhanakan di dalam ukuran besar dirancang untuk menarik perhatian pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa. Fungsi utamanya adalah untuk membangkitkan motivasi, minat, ingatan, atau iklan.
Kartun: penyajian gambar atau karikatur tentang orang, gagasan, atau situasi yang dirancang guns mempengaruhi opini masyarakat.
Komik: bentuk kartun dimana perwatakan sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan erat dirancang untuk menghibur para pembacanya. Komik dapat dipergunakan oleh guru dalam usaha membangkitkan minat, mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca.
2.2.2 Gamber Fotografi
Gambar Fotografi merupakan salah satu media pembelajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.
Karakteristik dari gambar fotografi antara lain :
a) bersifat dua dimensi, sehingga perlu penambahan dampak tiga dimensional kepada bentuk dan kesan kerjalaman yang jelas.
b) bersifat diam, sehingga amat sesuai untuk mengungkapkan fakta dan peristiwa yang bersifat aktual.
c) bersifat rekaman fakta, sehingga cocok sekali untuk tujuan pembelajaran yang mengungkapkan rincian fotografis yang memerlukan kecermatan pengamatan atau penelitian.
d) bersifat still-life, berkesan hidup, dengan demikian media ini memerlukan sentuhan artistik seperti komposisi, keseimbangan, pewarnaan serta kualitas teknik yang memadai.
2.2.3 Media Proyeksi
Overhead Projector (OHP)
Manfaat media OHP dalam pembelajaran antara lain untuk mempertahankan komunikasi tatap muka sehingga guru mudah mengontrol siswa selama dia mengajar. Mudah dipergunakan dan praktis, karena dapat dipakai di tempat yang terang, cocok untuk semua ukuran kelas, mempunyai variasi teknik penyajian yang tidak membosankan serta mudah sekali dioperasikan oleh setiap pemakai.
Slide dan Film strip
Slide adalah gambar transparan dalam bentuk positif karya fotografi atau tangan sendiri, dalam ukuran 2 x 2 inci (5 x 5 cm) yang diproyeksikan pada layer, untuk keperluan belajar mandiri, belajar kelompok atau belajar di kelas. Operasi slide dapat pula disertai suara ataupun tanpa suara. Penggunaan Film strips hampir sama dengan penggunaan slide. Perbedaannya slide dalam bentuk frame sedangkan film strips dalam bentuk film beruntun yang disatukan antara gambar satu dengan gambar berikutnya. Penggunaan slide dan Film strips dapat membangkitkan motivasi belajar, merangsang minat siswa dalam meneliti bahan pelajaran lebih jauh.
2.2.4 Media Audio
Pengertian media audio untuk pembelajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari jenis media ini, antara lain dalam hal melatih daya ingat dan mengungkapkan kembali gagasan cerita yang telah disimak, melatih diri dalam memisahkan informasi yang relevan dari yang tak relevan serta dapat pula melatih daya analisis.
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga tedadi proses belajar mengajar. Manfaat media audio terutama dirasakan benar dalam melatih berbahasa asing, music literary, belajar jarak jauh, dan paket belajar atau modul untuk tujuan belajar mandiri.
Masih ada lagi dua media audio yang disalurkan melalui telekomunikasi yang sedikit banyak digunakan dalam pendidikan, yaitu radio dan telepon. Radio mempunyai sejarah yang panjang dalam siaran pendidikan, sedangkan telepon baru saja dipergunakan melalui kuliah jarak jauh (telelecture) atau teknik jaringan penerimaan yang diperluas (amplified receiver technique).
2.2.5 Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi merupakan benda nyata (real life materials). Penggunaan benda nyata di dalam proses belajar mengajar bertujuan untuk memperkenalkan suatu unit pelajaran tertentu, proses kerja suatu objek studi tertentu, atau bagian-bagian serta aspek-aspek lain yang diperlukan. Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran antara lain :
Model yaitu tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang atau terlalu ruwet untuk dibawa ke dalam kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya.
Model dapat di kelompokkan dalam enam kategori yaitu:
1. Model padat (Solid model),
2. Model penampang (Cutaway model)
3. Model susun (Build-up model)
4. Model kerja (Working model)
5. Mock-up yaitu suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih ruwet.
6. Diorama yaitu sebuah pemandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya.
Boneka merupakan jenis model yang dipergunakan untuk memperlihatkan permainan. Boneka juga merupakan variasi bentuk model yang diperuntukkan bagi pertunjukkan lakon-lakon dramatisasi. Sebagai contoh, boneka si Unyil amat popular di kalangan para siswa.
2.2.6 Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran
Dalam membantu proses pembelajaran guru dan siswa bisa mempelajari keadaan sebenarnya di luar kelas dengan menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang aktual untuk dipelajari, diamati dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar.
Keuntungannya antara lain :
1. Kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan tidak membosankan dibandingkan dengan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
2. Hakikat belajar akan lebih bermakna.
3. Bahan-baban yang dipelajari lebih aktual.
4. Kegiatan belajar siswa jadi lebih aktif
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam.
Teknik Menggunakan Lingkungan
Ada beberapa cara bagaimana mempelajari lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yaitu:
1. Survey,
2. Kamping atau berkemah,
3. Field trip atau karyawisata,
4. Praktek lapangan,
5. Melalui proyek pelayanan dan pengabdian pada masyarakat,
6. Mengundang manusia sumber atau nara sumber.
Jenis Lingkungan Belajar
1. Lingkungan sosial: sumber belajar yang berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mats pencaharian, kebudayaan, pendidikan, struktur pemerintahan, agama, dan lain-lain. Lingkungan sosial tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
2. Lingkungan alam: berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alarm seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, curah hujan, flora, fauna, sumber daya alam, dan lain-lain. Lingkungan alam tepat digunakan untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Lingkungan buatan: lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan antara lain irigasi, bendungan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain.
2.3 Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Dalam memilih media untuk kepentingan pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a) Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran; artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan.
b) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran yagn sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c) Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media Grafis umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana praktis penggunaannya.
d) Keterampilan guru dalam menggunakannya; artinya apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakanya dalam proses pengajaran.
e) Tersedianya waktu untuk menggunakannya; artinya media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
f) Sesuai dengan taraf berpikir siswa; artinya memilih media untuk pendidikan dan pengajamn hares sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami oleh siswa.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan media dalam proses pembelajaran dapat ditempatkan sebagai :
¨ Alat untuk mempedelas bahan pembelajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran.
¨ Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.
¨ Sumber belajar bagi siswa, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik individual maupun kelompok.
2.4 Dasar-dasar Penggunaan Media dengan Tepat
Dalam usaha menggunakan media dalam, proses belajar mengajar, perlu diberikan sejumlah pedoman umum sebagai berikut:
ü Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Masing-masing jenis media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu pemanfaatan kombinasi dua atau lebih media akan lebih mampu tercapainya tujuan pembelajaran.
ü Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
ü Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
ü Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar mandiri.
ü Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mem-preview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pelajaran dimulai dan sebelum peserta masuk. Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan mengganggu kelancaran proses belajar-mengajar dan mengurangi waktu belajar.
ü Peserta didik perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal penting selama penyajian dengan media berlangsung.
ü Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta.
Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukkan kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut:
1. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga otak kita dapat berfungsi secara optimal.
2. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Maksudnya jika siswa tidak mungkin dibawa kepada objek yang akan dipelajari, make objeklah yang dibawa kepada siswa melalui media
3. Media dapat melampaui betas ruang kelas. Banyak hal yang tak mungkin untuk dialami secara langsung di dalam kelas oleh para siswa karena: objek terlalu besar, objek terlalu kecil, gerakan yang terlalu lambat atau terlalu cepat untuk diamati suara yang terlalu kecil untuk didengar oleh siswa, rintangan untuk mempelajari musim, iklim, geografi, kehidupan dalam laut atau di dalam hutan.
4. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya. Mereka tidak hanya diajak "membaca tentang" atau "berbicara-tentang" gejaka¬gejala fisik dan social, tetapi diajak berkontak secara langsung dengannya.
5. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Persepsi yang dimiliki si A berbeda dengan si B bile si A hanya pernah mendengar sedang si B pernah melihat sendiri bahkan pernah memegang, meraba dan merasakannya. Media memberikan pengalaman dan persepsi yang same. Pengamatan yang dilakukan oleh mahasiswa bisa bersama-same diarahkan kepada hal-hal penting yang dimaksud oleh guru.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat barn. Dengan menggunakan media pendidikan, horizon pengalaman anak semakin lugs, persepsi semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar semakin muncul.
2.5 Fungsi dan Pemanfaatan Media Sumber Belajar
Kita sekarang ini hidup dalam suatu era informasi, yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi, tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu yang cepat. Karena semua usaha pengumpulan, penyimpanan, dan penyajian informasi senantiasa menggunakan media, maka era ini dapat pula disebut lingkungan bermedia.
Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Di Negara yang sudah maju, media telah mempengaruhi kehidupan hamper sepanjang waktu jags, atau berarti lebih banyak ekspos media dari waktu yang dipergunakan untuk tidur, dan juga berarti lebih banyak dari waktu yang digunakan untuk bersekolah.
Dua fungsi/peran pokok media pendidikan (yang sekarang disebut media pembelajaran) sebagai berikut, Prawiradilaga dan Siregar, (2007:6-7):
1. Fungsi AVA (Audiovisual Aids atau Teaching Aids) berftingsi untuk memberikan pengalaman yang kongkret kepada siswa. Yaitu sebagai alat bantu agar dapat mempedelas (membuat lebih kongkret) apa yang disampaikan guru, karena kalau tidak menggunakan media, maka penjelasan guru bersifat sangat abstrak.
2. Fungsi komunikasi yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara siswa dengan media tersebut dengan demikian merupakan somber belajar yang penting.
Fungsi media dalam proses pembelajaran menurut Fathurrohman dan Sutikno (2007:67) antara lain :
• Menarik perhatian siswa
• Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.
• Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersipat Verbalistik.
• Mengatasi keterbatasan ruang.
• Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif
• Waktu pembelajaran bias dikondisikan
• Menghilangkan kebosanan siswa waktu belajar.
• Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/ menimbulkan gairah belajar.
• Melayani gays belajar siswa yang beraneka ragam
• Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Tetapi pemanfaatan media pengajaran juga tidak asal-asalan menurut keinginan guru, tidak berencana dan sistematik. Guru harus memanfaatkannya menurut langkah¬langkah tertentu, dengan perencanaan yang sistematik.
Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada wakktu is mengajar dengan mempergunakan media. Langkah¬langkah itu adalah:
I . Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
2. Persiapan guru. Pada, fase ini guru memilih dan menetapkan media dimana yang akan dimanfaatkan guns mencapai tujuan. Dalam hal ini prinsip pemilihan dan dasar pertimbangannya patut diperhatikan.
3. Persiapan kelas. Fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media. Guru harus dapat memotivasi agar mereka dapat menilai, mengantisipasi, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran.
4. Langkah penyajian pelaiaran dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pelajaran. keahlian guru dituntut disini. Media diperbantukan oleh guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. Media dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan efisiensi pencapaian tujuan.
5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran. Pemanfaatan media di sini bisa siswa sendiri yang mernpraktikkannya ataupun guru langsung memanfaatkannya, balk di kelas atau di luar kelas.
6. Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar atau bahan bagi proses belajar berikutnya. Media adalah sesuatu / alat yang digunakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kegunaan media dalam pembelajaran adalah memberikan pengetahuan, memotivasi siswa dalam belajar, membantu mengubah tingkah laku siswa, menyajikan informasi, mengarahkan kegiatan untuk Baling berkomunikasi/diskusi, menguatkan belajar dan berbagi informasi serta pengalaman baik bagi siswa maupun guru.
2. Peran media dalam pembelajaran adalah : mendorong berfikir kritis, mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa, membangkitkan minas dan kompetensi siswa serta memberikan pengalaman belajar yang nyata bagi siswa.
3. Media memiliki peran yang besar dalam memperbaiki kualitas pembelajaran dan peran teknologi dalam pembelajaran sebagai salah satu sarana untuk menampilkan media yang baik dan menunjang kualitas pembelajaran di kelas.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Gurulah yang mempergunakannya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
3.2 Saran
Dalam proses pembelajaran di perlukan kreativitas dan inovasi yang terus menerus.proses kreatif dan inovatif dapat di lakukan oleh guru melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang menarik sehingga memotivasi siswa dalam berpikir kreatif untuk menemukan hal-hal baru.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Media memang dibutuhkan untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, C.Asri (2005) Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Renika Cipta
Fathurohman, Pupuh, dan Sutikno, Sobry (2007) Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Revika aditama
Dmyati & Mudjiono (2006) Belajar dan Pembelajaran,Jakarta: renika Cipta
http://one.indoskripsi.com/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan ini sering muncul untuk mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajran. Kita harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan kongkret dalam pembelajaran. Proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima.
Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Karena hasil dari proses pendidikan akan dirasakan baik untuk saat ini maupun untuk waktu yang akan datang. Pendidikan harus dapat menyiapkan dan menjawab tantangan dan kebutuhan di masa akan datang.
Sebab media pembelajaran adalah salah satu komponen yang penting dalam mendukung keberhasilan proses belajar mengajar yang optimal.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah media pembelajaran selain itu agar dapat berguna dan diterapkan oleh pembaca.
1.3 Metode penulisan
Dalam penulisan makalah ini metode yang digunakan adalah metode kepustakaan. Selain pergi ke perpustakaan materi dapat di cari di internet karena lebih praktis.
1.4 Ruang Lingkup
Mengingat keterbatasan yang di miliki oleh penulis serta sesuai dengan materi yang harus dibahas dalam makalah ini, maka ruang lingkup makalah ini juga terbatas pada pembahasan pengertian media pembelajaran, macam-macam media, prinsip pemilihan media, dasar-dasar penggunaan media dengan tepat, fungsi dan pemanfaatan media sumber belajarnya.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa Latin, kata media adalah bentuk jamak dari medium. Batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran. AECT (1979:21) mengartikan media sebagai segala bentuk dan saluran untuk proses transmisi informasi. Sedangkan Olson (1974:12) yang dikutip dalam Miarso (2007:457) mendefinisikan mediun sebagai teknologi untuk menyajikan, merekam, membagi, dan mendistribusikan simbol dengan melalui rangsangan indra tertentu, disertai penstrukturan informasi. Juga Suparman (1997) yang dikutip dalam Fathurrohman mendefenisikan media adalah alat yang digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi dari pengirim kepada penerima pesan.
Mengapa perlu media dalam pembelajaran? pertanyaan ini sering muncul untuk mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran. Kita harus mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkrit dalam pembelajaran. Proses belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengantar ke penerima. Pesan berupa isi/ajaran yang dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata & tulisan) maupun non-verbal. Proses ini dinamakan encoding. Penafsiran simbol-simbol komunikasi tersebut oleh siswa dinamakan decoding. Istilah pembelajaran digunakan untuk menunjukkan usaha pendidikan yang dilaksanakan secara segaja, dengan tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan, dan pelaksanaannya terkendali.
Media pendidikan oleh Commission On Instructional Technology (1970) diartikan sebagai media yang lahir sebagai akibat revolusi komunikasi yang dapat digunakan untuk tujuan pembelajaran di samping guru, buku teks, dan papan tulis. Gagne (1970) menyatakan bahwa media pendidikan adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan mahasiswa yang dapat merangsang mahasiswa untuk beiajar. Briggs (1970) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah sarana untuk memberikan perangsang bagi si belajar supaya proses belajar terjadi.
Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan dan terkendali. Dengan kata lain media adalah sesuatu/alat yang digunakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran.
2.2 Macam-Macam Media
Karakteristik dan kemampuan masing-masing media perlu diperhatikan oleh guru agar mereka dapat memilih media mana yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Sebagai contoh media kaset audio merupakan media auditif yang mengajarkan topik¬-topik pembelajaran yang bersifat verbal seperti pengucapan (pronunciation) bahasa asing. Untuk pengajaran bahasa asing media ini tergolong tepat karena bila secara langsung diberikan tanpa media sering terjadi ketidaktepatan yang akurat dalam pengucapan pengulangan dan sebagainya. Pembuatan media kaset audio ini termasuk mudah, hanya membutuhkan alat perekam dan narasumber yang dapat berbahasa asing, sementara itu pemanfaatannya menggunakan alat yang sama pula.
Sedangkan Lambert dan Cuper (2008) menyatakan jenis multi media berupa teks, audio, grafik, animasi atau video untuk menyampaikan informasi. Mereka membagi multimedia dalam dua kategori: linear dan non linear. Multimedia linear berkembang dari-dari satu layar ke layar berikutnya dan biasanya digunakan instruktur sebagai tambahan alat bantu mengajar. Multimedia non linear (meliputi hiperlink) menawarkan penonton untuk saling mempengaruhi, mengontrol kemajuan dan memilik bentuk pengetahuan.
Untuk itu perlu dicermati daftar kelompok media instruksional menurut Anderson, 1976 berikut ini:
Media yang tidak diproyeksikan
Benda nyata yang digunakan sebagai bahan belajar
Benda tiga dimensi yang merupakan representasi dari benda sesungguhnya
Gambar atau visual yang penampilannya tidak diproyeksikan (Grafik, Chart, Poster, Kartun)
Medium yang penggunaannya dipasang di tempat tertentu sehingga dapat dilihat informasi dan pengetahuan di dalamnya.
Ada beberapa jenis media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses belajar mengajar, yaitu :
2.2.1 Media Grafis
Media Grafis didefinisikan sebagai media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gambar-gambar. Media Grafis sangat memadai untuk menyampaikan informasi dalam bentuk rangkuman yang dipadatkan. Jenis-jenis media Grafis yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran memiliki keunikan tertentu di dalam,
Jenis-jenis Media Grafis :
Bagan: kombinasi dari berbagai media Grafis dan media gambar yang dirancang untuk menvisualisasikan hubungan antara fakta-fakta pokok atau gagasan pokok dengan cara teratur dan logis. Bentuk-bentuk yang khas misalnya bagan pohon, bagan arus, dan bagan tabel.
Diagram: penggambaran yang disederhanakan dirancang untuk mempertunjukan hubungan timbal balik terutama dalam arti garis-garis dan lambang-lambang.
Grqfik- penyajian visual dari data berangka, memperlihatkan hubungan kuantitatif yang lebih efektif tetapi memerlukan latar belakang informasi supaya menjadi efektif sebagai alat pembelajaran.
Poster: ilustrasi gambar yang disederhanakan di dalam ukuran besar dirancang untuk menarik perhatian pada gagasan pokok, fakta atau peristiwa. Fungsi utamanya adalah untuk membangkitkan motivasi, minat, ingatan, atau iklan.
Kartun: penyajian gambar atau karikatur tentang orang, gagasan, atau situasi yang dirancang guns mempengaruhi opini masyarakat.
Komik: bentuk kartun dimana perwatakan sama membentuk suatu cerita dalam urutan gambar-gambar yang berhubungan erat dirancang untuk menghibur para pembacanya. Komik dapat dipergunakan oleh guru dalam usaha membangkitkan minat, mengembangkan perbendaharaan kata-kata dan keterampilan membaca.
2.2.2 Gamber Fotografi
Gambar Fotografi merupakan salah satu media pembelajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pembelajaran. Hal ini disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan, dan tidak perlu diproyeksikan untuk mengamatinya.
Karakteristik dari gambar fotografi antara lain :
a) bersifat dua dimensi, sehingga perlu penambahan dampak tiga dimensional kepada bentuk dan kesan kerjalaman yang jelas.
b) bersifat diam, sehingga amat sesuai untuk mengungkapkan fakta dan peristiwa yang bersifat aktual.
c) bersifat rekaman fakta, sehingga cocok sekali untuk tujuan pembelajaran yang mengungkapkan rincian fotografis yang memerlukan kecermatan pengamatan atau penelitian.
d) bersifat still-life, berkesan hidup, dengan demikian media ini memerlukan sentuhan artistik seperti komposisi, keseimbangan, pewarnaan serta kualitas teknik yang memadai.
2.2.3 Media Proyeksi
Overhead Projector (OHP)
Manfaat media OHP dalam pembelajaran antara lain untuk mempertahankan komunikasi tatap muka sehingga guru mudah mengontrol siswa selama dia mengajar. Mudah dipergunakan dan praktis, karena dapat dipakai di tempat yang terang, cocok untuk semua ukuran kelas, mempunyai variasi teknik penyajian yang tidak membosankan serta mudah sekali dioperasikan oleh setiap pemakai.
Slide dan Film strip
Slide adalah gambar transparan dalam bentuk positif karya fotografi atau tangan sendiri, dalam ukuran 2 x 2 inci (5 x 5 cm) yang diproyeksikan pada layer, untuk keperluan belajar mandiri, belajar kelompok atau belajar di kelas. Operasi slide dapat pula disertai suara ataupun tanpa suara. Penggunaan Film strips hampir sama dengan penggunaan slide. Perbedaannya slide dalam bentuk frame sedangkan film strips dalam bentuk film beruntun yang disatukan antara gambar satu dengan gambar berikutnya. Penggunaan slide dan Film strips dapat membangkitkan motivasi belajar, merangsang minat siswa dalam meneliti bahan pelajaran lebih jauh.
2.2.4 Media Audio
Pengertian media audio untuk pembelajaran, dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang Ada beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari jenis media ini, antara lain dalam hal melatih daya ingat dan mengungkapkan kembali gagasan cerita yang telah disimak, melatih diri dalam memisahkan informasi yang relevan dari yang tak relevan serta dapat pula melatih daya analisis.
pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa, sehingga tedadi proses belajar mengajar. Manfaat media audio terutama dirasakan benar dalam melatih berbahasa asing, music literary, belajar jarak jauh, dan paket belajar atau modul untuk tujuan belajar mandiri.
Masih ada lagi dua media audio yang disalurkan melalui telekomunikasi yang sedikit banyak digunakan dalam pendidikan, yaitu radio dan telepon. Radio mempunyai sejarah yang panjang dalam siaran pendidikan, sedangkan telepon baru saja dipergunakan melalui kuliah jarak jauh (telelecture) atau teknik jaringan penerimaan yang diperluas (amplified receiver technique).
2.2.5 Media Tiga Dimensi
Media tiga dimensi merupakan benda nyata (real life materials). Penggunaan benda nyata di dalam proses belajar mengajar bertujuan untuk memperkenalkan suatu unit pelajaran tertentu, proses kerja suatu objek studi tertentu, atau bagian-bagian serta aspek-aspek lain yang diperlukan. Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran antara lain :
Model yaitu tiruan tiga dimensional dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu kecil, terlalu mahal, terlalu jarang atau terlalu ruwet untuk dibawa ke dalam kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya.
Model dapat di kelompokkan dalam enam kategori yaitu:
1. Model padat (Solid model),
2. Model penampang (Cutaway model)
3. Model susun (Build-up model)
4. Model kerja (Working model)
5. Mock-up yaitu suatu penyederhanaan susunan bagian pokok dari suatu proses atau sistem yang lebih ruwet.
6. Diorama yaitu sebuah pemandangan tiga dimensi mini bertujuan untuk menggambarkan pemandangan sebenarnya.
Boneka merupakan jenis model yang dipergunakan untuk memperlihatkan permainan. Boneka juga merupakan variasi bentuk model yang diperuntukkan bagi pertunjukkan lakon-lakon dramatisasi. Sebagai contoh, boneka si Unyil amat popular di kalangan para siswa.
2.2.6 Lingkungan Sebagai Media Pembelajaran
Dalam membantu proses pembelajaran guru dan siswa bisa mempelajari keadaan sebenarnya di luar kelas dengan menghadapkan para siswa kepada lingkungan yang aktual untuk dipelajari, diamati dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar.
Keuntungannya antara lain :
1. Kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan tidak membosankan dibandingkan dengan siswa duduk di kelas berjam-jam, sehingga motivasi belajar siswa akan lebih tinggi.
2. Hakikat belajar akan lebih bermakna.
3. Bahan-baban yang dipelajari lebih aktual.
4. Kegiatan belajar siswa jadi lebih aktif
5. Sumber belajar menjadi lebih kaya sebab lingkungan yang dapat dipelajari bisa beraneka ragam.
Teknik Menggunakan Lingkungan
Ada beberapa cara bagaimana mempelajari lingkungan sebagai media dan sumber belajar, yaitu:
1. Survey,
2. Kamping atau berkemah,
3. Field trip atau karyawisata,
4. Praktek lapangan,
5. Melalui proyek pelayanan dan pengabdian pada masyarakat,
6. Mengundang manusia sumber atau nara sumber.
Jenis Lingkungan Belajar
1. Lingkungan sosial: sumber belajar yang berkenaan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bermasyarakat seperti organisasi sosial, adat dan kebiasaan, mats pencaharian, kebudayaan, pendidikan, struktur pemerintahan, agama, dan lain-lain. Lingkungan sosial tepat digunakan untuk mempelajari ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
2. Lingkungan alam: berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alarm seperti keadaan geografis, iklim, suhu udara, curah hujan, flora, fauna, sumber daya alam, dan lain-lain. Lingkungan alam tepat digunakan untuk bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Lingkungan buatan: lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Lingkungan buatan antara lain irigasi, bendungan, kebun binatang, perkebunan, penghijauan, pembangkit tenaga listrik, dan lain-lain.
2.3 Prinsip-Prinsip Pemilihan Media
Dalam memilih media untuk kepentingan pembelajaran sebaiknya memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:
a) Ketepatannya dengan tujuan pembelajaran; artinya media pembelajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan.
b) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran; artinya bahan pelajaran yagn sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami siswa.
c) Kemudahan memperoleh media; artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu mengajar. Media Grafis umumnya dapat dibuat guru tanpa biaya yang mahal, disamping sederhana praktis penggunaannya.
d) Keterampilan guru dalam menggunakannya; artinya apapun jenis media yang diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakanya dalam proses pengajaran.
e) Tersedianya waktu untuk menggunakannya; artinya media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.
f) Sesuai dengan taraf berpikir siswa; artinya memilih media untuk pendidikan dan pengajamn hares sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang terkandung didalamnya dapat dipahami oleh siswa.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa peranan media dalam proses pembelajaran dapat ditempatkan sebagai :
¨ Alat untuk mempedelas bahan pembelajaran pada saat guru menyampaikan pelajaran.
¨ Alat untuk mengangkat atau menimbulkan persoalan untuk dikaji lebih lanjut dan dipecahkan oleh para siswa dalam proses belajarnya.
¨ Sumber belajar bagi siswa, artinya media tersebut berisikan bahan-bahan yang harus dipelajari para siswa baik individual maupun kelompok.
2.4 Dasar-dasar Penggunaan Media dengan Tepat
Dalam usaha menggunakan media dalam, proses belajar mengajar, perlu diberikan sejumlah pedoman umum sebagai berikut:
ü Tidak ada suatu media yang terbaik untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Masing-masing jenis media mempunyai kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu pemanfaatan kombinasi dua atau lebih media akan lebih mampu tercapainya tujuan pembelajaran.
ü Penggunaan media harus didasarkan pada tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Dengan demikian pemanfaatan media harus menjadi bagian integral dari penyajian pelajaran.
ü Penggunaan media harus mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran yang disajikan.
ü Penggunaan media harus disesuaikan dengan bentuk kegiatan belajar yang akan dilaksanakan seperti belajar secara klasikal, belajar dalam kelompok kecil, belajar secara individual, atau belajar mandiri.
ü Penggunaan media harus disertai persiapan yang cukup seperti mem-preview media yang akan dipakai, mempersiapkan berbagai peralatan yang dibutuhkan di ruang kelas sebelum pelajaran dimulai dan sebelum peserta masuk. Dengan cara ini pemanfaatan media diharapkan tidak akan mengganggu kelancaran proses belajar-mengajar dan mengurangi waktu belajar.
ü Peserta didik perlu disiapkan sebelum media pembelajaran digunakan agar mereka dapat mengarahkan perhatian pada hal-hal penting selama penyajian dengan media berlangsung.
ü Penggunaan media harus diusahakan agar senantiasa melibatkan partisipasi aktif peserta.
Berbagai kajian teoritik maupun empirik menunjukkan kegunaan media dalam pembelajaran sebagai berikut:
1. Media mampu memberikan rangsangan yang bervariasi kepada otak kita, sehingga otak kita dapat berfungsi secara optimal.
2. Media dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh siswa. Maksudnya jika siswa tidak mungkin dibawa kepada objek yang akan dipelajari, make objeklah yang dibawa kepada siswa melalui media
3. Media dapat melampaui betas ruang kelas. Banyak hal yang tak mungkin untuk dialami secara langsung di dalam kelas oleh para siswa karena: objek terlalu besar, objek terlalu kecil, gerakan yang terlalu lambat atau terlalu cepat untuk diamati suara yang terlalu kecil untuk didengar oleh siswa, rintangan untuk mempelajari musim, iklim, geografi, kehidupan dalam laut atau di dalam hutan.
4. Media memungkinkan adanya interaksi langsung antara siswa dan lingkungannya. Mereka tidak hanya diajak "membaca tentang" atau "berbicara-tentang" gejaka¬gejala fisik dan social, tetapi diajak berkontak secara langsung dengannya.
5. Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Persepsi yang dimiliki si A berbeda dengan si B bile si A hanya pernah mendengar sedang si B pernah melihat sendiri bahkan pernah memegang, meraba dan merasakannya. Media memberikan pengalaman dan persepsi yang same. Pengamatan yang dilakukan oleh mahasiswa bisa bersama-same diarahkan kepada hal-hal penting yang dimaksud oleh guru.
6. Media membangkitkan keinginan dan minat barn. Dengan menggunakan media pendidikan, horizon pengalaman anak semakin lugs, persepsi semakin tajam, konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap. Akibatnya keinginan dan minat untuk belajar semakin muncul.
2.5 Fungsi dan Pemanfaatan Media Sumber Belajar
Kita sekarang ini hidup dalam suatu era informasi, yang ditandai dengan tersedianya informasi yang makin banyak dan bervariasi, tersebarnya informasi yang makin meluas dan seketika, serta tersajinya informasi dalam berbagai bentuk dalam waktu yang cepat. Karena semua usaha pengumpulan, penyimpanan, dan penyajian informasi senantiasa menggunakan media, maka era ini dapat pula disebut lingkungan bermedia.
Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita, meskipun dalam derajat yang berbeda-beda. Di Negara yang sudah maju, media telah mempengaruhi kehidupan hamper sepanjang waktu jags, atau berarti lebih banyak ekspos media dari waktu yang dipergunakan untuk tidur, dan juga berarti lebih banyak dari waktu yang digunakan untuk bersekolah.
Dua fungsi/peran pokok media pendidikan (yang sekarang disebut media pembelajaran) sebagai berikut, Prawiradilaga dan Siregar, (2007:6-7):
1. Fungsi AVA (Audiovisual Aids atau Teaching Aids) berftingsi untuk memberikan pengalaman yang kongkret kepada siswa. Yaitu sebagai alat bantu agar dapat mempedelas (membuat lebih kongkret) apa yang disampaikan guru, karena kalau tidak menggunakan media, maka penjelasan guru bersifat sangat abstrak.
2. Fungsi komunikasi yaitu sebagai sarana komunikasi dan interaksi antara siswa dengan media tersebut dengan demikian merupakan somber belajar yang penting.
Fungsi media dalam proses pembelajaran menurut Fathurrohman dan Sutikno (2007:67) antara lain :
• Menarik perhatian siswa
• Membantu untuk mempercepat pemahaman dalam proses pembelajaran.
• Memperjelas penyajian pesan agar tidak bersipat Verbalistik.
• Mengatasi keterbatasan ruang.
• Pembelajaran lebih komunikatif dan produktif
• Waktu pembelajaran bias dikondisikan
• Menghilangkan kebosanan siswa waktu belajar.
• Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu/ menimbulkan gairah belajar.
• Melayani gays belajar siswa yang beraneka ragam
• Meningkatkan kadar keaktifan/keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Tetapi pemanfaatan media pengajaran juga tidak asal-asalan menurut keinginan guru, tidak berencana dan sistematik. Guru harus memanfaatkannya menurut langkah¬langkah tertentu, dengan perencanaan yang sistematik.
Ada enam langkah yang bisa ditempuh guru pada wakktu is mengajar dengan mempergunakan media. Langkah¬langkah itu adalah:
I . Merumuskan tujuan pengajaran dengan memanfaatkan media.
2. Persiapan guru. Pada, fase ini guru memilih dan menetapkan media dimana yang akan dimanfaatkan guns mencapai tujuan. Dalam hal ini prinsip pemilihan dan dasar pertimbangannya patut diperhatikan.
3. Persiapan kelas. Fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media. Guru harus dapat memotivasi agar mereka dapat menilai, mengantisipasi, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pengajaran.
4. Langkah penyajian pelaiaran dan pemanfaatan media. Pada fase ini penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pelajaran. keahlian guru dituntut disini. Media diperbantukan oleh guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. Media dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan efisiensi pencapaian tujuan.
5. Langkah kegiatan belajar siswa. Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pengajaran. Pemanfaatan media di sini bisa siswa sendiri yang mernpraktikkannya ataupun guru langsung memanfaatkannya, balk di kelas atau di luar kelas.
6. Langkah evaluasi pengajaran. Pada langkah ini kegiatan belajar dievaluasi, sampai sejauh mana tujuan pengajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauh mana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa. Hasil evaluasi dapat dijadikan dasar atau bahan bagi proses belajar berikutnya. Media adalah sesuatu / alat yang digunakan untuk membantu guru dalam proses pembelajaran.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Kegunaan media dalam pembelajaran adalah memberikan pengetahuan, memotivasi siswa dalam belajar, membantu mengubah tingkah laku siswa, menyajikan informasi, mengarahkan kegiatan untuk Baling berkomunikasi/diskusi, menguatkan belajar dan berbagi informasi serta pengalaman baik bagi siswa maupun guru.
2. Peran media dalam pembelajaran adalah : mendorong berfikir kritis, mengaktifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa, membangkitkan minas dan kompetensi siswa serta memberikan pengalaman belajar yang nyata bagi siswa.
3. Media memiliki peran yang besar dalam memperbaiki kualitas pembelajaran dan peran teknologi dalam pembelajaran sebagai salah satu sarana untuk menampilkan media yang baik dan menunjang kualitas pembelajaran di kelas.
Akhirnya, dapat dipahami bahwa media adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar. Gurulah yang mempergunakannya untuk membelajarkan anak didik demi tercapainya tujuan pengajaran.
3.2 Saran
Dalam proses pembelajaran di perlukan kreativitas dan inovasi yang terus menerus.proses kreatif dan inovatif dapat di lakukan oleh guru melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran yang menarik sehingga memotivasi siswa dalam berpikir kreatif untuk menemukan hal-hal baru.
Media sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri. Media memang dibutuhkan untuk membantu tugas guru dalam menyampaikan pesan-pesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa bantuan media, maka bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang rumit atau kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
Budiningsih, C.Asri (2005) Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Renika Cipta
Fathurohman, Pupuh, dan Sutikno, Sobry (2007) Strategi Belajar Mengajar, Bandung: PT Revika aditama
Dmyati & Mudjiono (2006) Belajar dan Pembelajaran,Jakarta: renika Cipta
http://one.indoskripsi.com/
http://akhmadsudrajat.wordpress.com
Langganan:
Postingan (Atom)